"Pentingnya
Ayah dan Bunda terlibat dalam pendidikan Anak"
( Romyandra Arnyanyi )
Keluarga adalah tempat lahirnya benih generasi berkarakter dan sekolah
adalah tempat tumbuh kembangnya generasi tersebut.
Ayah dan Bunda adalah mitra sejati bagi pendidik. Oleh karena itu, sejak
tahun 2015 Kemendikbud berupaya membantu Ayah dan Bunda dengan khusus
mendirikan Direktorat Pembinaan Pendidikan keluarga. Direktorat ini bertujuan
mendukung kolaborasi yg aktif dan positif antara orangtua dan sekolah untuk
menyukseskan dan menyelaraskan progam pendidikan
yang dikembangkan sekolah, termasuk pendidikan budi pekerti anak-anak kita.
Peranan Ayah bunda dalam dunia pendidikan merupakan bagian yang tak terlepas
dari tanggungjawab kita setiap hari. Peranan Ayah dan Bunda juga sangat penting
jika anak memasuki jenjang masa Remaja pada jenjang SMP. Karena pada masa itu
anak-anak berada pada tahap dan proses pencarian jati diri.
Menunurt Anies Baswedan (mentri Pendidikan dan kebudayaan). Mengasuh anak
merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi semua orangtua. Seiring
dengan bertambahnya usia anak-anak kita, Ayah dan Bunda setia dalam mendampingi
mereka agar menjadi sosok yang berbudi pekerti luhur dan berprestasi.
Prestasi yang dapat di raih oleh anak-anak merupakan kebanggaan Ayah dan Bunda.
Dan kegagalan yang dapatkan oleh anak merupakan tugas dan tanggungjawab pendidik
serta Ayah dan Bunda untuk mengevaluasi kembali apa yang kita berikan kepada
anak.
Bagaimana memberi dukungan kepada anak.? Bagi saya ada 8 cara untuk memberi dukungan kepada anak diataranya sebagai berikut :
- Dukung kegiatan anak sepanjang positif.
- Beri keyakinan diri bahwa anak memiliki bakat dan berbagai keunggulan (potensi yang paling menonjol) tidak kalah dengan teman-teman sebayanya dalam dunia pendidikan.
- Memberikan perhatian pada hal yang di sukai anak, termasuk kegiatan sehari-hari, hobi, dan teman-teman dekat mereka.
- Mendukung anak dengan memuji usahanya, bukan hasilnya.
- Mendukung anak di berbagi situasi, termasuk saat anak berada pada situasi sulit. Misalnya ketika anak terjeret narkoba.
- Tidak memanjakan anak dengan pemberian hadiah yang berlebihan.
- Mendiskusikan secara wajar mengapa remaja mulai tertarik pada lawan jenis dan bagaimana adab bergaul dengan lawan jenis menurut ajaran agama.
- Mendiskusikan tenteng masa depan dan berbagai tantangan yang akan anak hadapi.
Semoga Ayah dan Bunda tetap bersemangat dalam membimbing anak-anak kita
dengan penuh ketulusan, keikhlasan, dan rasa cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar