Perkici adalah salah satu dari sekian
banyak burung yang ada di Indonesia dan tentunya Maluku Utara. Nah itu dia
burung perkici, si ratu hijau dengan ukuran tubuh yang kecil namun mempunyai
suara yang khas dan bisa dilatih berbicara jika sudah dijinakan. Mungkin
sebangian orang akan heran mengapa nama
burung ini diangkat menjadi nama di komunitas ini. Berangkat dari itu, burung
perkici adalah burung yang dikenal dengan banyaknya berbicara, kalau biasa
sering diistilahkan “cerewet”kalau
burung ini juga sering diistilahkan burung “golojo”dalam
bahasa Ternate yang berarti tidak pernah puas dengan apa yang ia dapatkan dan
akan terus mencari untuk memenuhi keinginannya itu, nah Kie Raha sendiri
merupakan semboyan Maluku utara yang artinya empat kerjaan besar yang terdapat
dfi Maluku utra. Jadi nama Perkici Kie
Raha sendiri mengandung makna kumpulan anak muda Ternate dengan jiwa
ketidakpuasan untuk senantiasa belajar, berusaha mencari dan menyuarakan banyak
hal yang ada di Maluku Utara maupun di luarnya kemudian dipublikasikan lewat media.
Komunitas ini sendiri terbentuk pada 16
mei 2016 pasca pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan oleh YAKOMA-PGI, 12 - 14 Mei 2016. Berangkat dari itu semua anak-anak muda Ternate yang mengikuti
pelatihan ini berinisiatif untuk membuat komunitas yang nantinya akan
bekerjasama menciptakan karya dan kreasi di bidang media dan komunikasi untuk
mengkaji soal kondisi Maluku Utara dan kemudian dipublikasikan. Berdasarkan
kesepakatan juga, komunitas ini merencanakan beberapa program yang akan di
laksanakan yaitu penerbitan buletin yang akan didistribusikan di kampus-kampus
yang ada di Ternate, menulis rutin di website komunitas dan melakukan seminar,
dialog dan juga kegiatan lain tentang media dan budaya damai dikota Ternate ini
itu sendiri. Dengan bekerjasama dengan YAKOMA-PGI dan instansi-instansi
terkait lainnya.
Salam
dari kami orang muda Ternate!